Kesehatan hewan kurban menjadi syarat utama yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban, di tengah maraknya penyakit hewan yang dapat menular ke manusia (zoonosis).
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit zoonosis (penyakit hewan yang menular terhadap manusia) secara global.
Penguatan pengendalian penyakit hewan yang dapat menular ke manusia ini untuk mendukung produksi dan produktifitas serta meningkatkan kualitas dalam persaingan perdagangan global.
Dokter hewan dari seluruh penjuru Indonesia kini sudah memiliki kemampuan seperti detektif menyelidiki perkembangan penyakit hewan.
Zoonosis merupakan penyakit hewan yang menular ke manusia atau sebaliknya.
Anthraks, penyakit hewan yang disebabkan bakteri ini bisa menyerang hewan seperti sapi, kerbau, kambing dan ke manusia (zoonosis).
Penggunaan sistem aplikasi IV-Lab ini mempermudah pengelolaan data sampel dan pengujian laboratorium.
Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat jejaring dan kapasitas laboratorium kesehatan hewan guna mengantisipasi ancaman wabah penyakit hewan.
Selama ini pengendalian penyakit hewan lebih banyak mengandalkan aspek teknis saja, padahal aspek lain seperti sosial budaya dan dukungan politis tidak kalah pentingnya.
Pelabuhan Merak- Bakauheni menjadi potensi penyebaran hama dan penyakit hewan serta tumbuhan tertentu melalui hewan, tumbuhan serta produk lainnya.